Mengenal Steganografi sebagai Teknik Anti Forensik

Akhir-akhir ini saya sering sekali menonton anime, "Detective Conan" dan sampai posting ini ditulis saya baru mencapai episode 82 dari 724 episode yang saya punya. Bagi sohib-sohib penggemar Detective Conan tentu mengetahui jika si Conan Edogawa sering mendapati pesan kematian dari korban bukan? Pesan kematian itu biasanya sifatnya ringkas dan memiliki makna yang sangat dalam. Ada yang bentuknya seperti kode-kode, tidak dimengerti oleh si penerima pesan namun kita tahu bahwa ada pesan yang ingin disampaikan. Ada yang bentuknya sesuatu yang jelas, terlihat tidak ada yang salah dengan sesuatu tersebut namun bila ditelisik lebih jauh akan mendapati suatu pesan di sana. Nah kedua metode pesan tadi bisa disebut dengan teknik kriptografi dan steganografi. Tujuan penggunaan metode tersebut adalah agar pesan kematian dari korban dapat tersampaikan kepada detektif/penyidik dengan tanpa diketahui pelaku.


Berbicara tentang kriptografi dan steganografi, saya sudah menulis sedikit tentang kriptografi di post ini. Pada kesempatan kali ini, saya ingin menulis tentang steganografi yang mana kedua metode tersebut dikenal juga sebagai metode anti forensik. Loh kok Anti Forensik? Sebab, tujuan dari forensik adalah menemukan fakta-fakta atau bukti-bukti dari suatu kejadian sedangkan kriptografi dan steganografi justru menyembunyikan fakta atau bukti tersebut. 

Ringkasnya coba perhatikan gambar di bawah ini.

terlihat bedanya? 
Tentu saja, pada teknik kriptografi, orang yang membaca pesan "XNCNY NCV" akan menyadari kalau ada pesan tersembunyi di sana. Hanya saja mereka tidak tahu bagaimana memecahkan teknik atau algoritma kriptografinya. Sedangkan Jika seseorang membaca pesan, "Ketika aku pulang, aku lupa akan pertemuan ini" tidak akan menyadari jika di dalam pesan biasa tersebut terdapat pesan lain yang disembunyikan. Kata kunci pembeda dari kedua teknik ini adalah "MENYADARI"

Untuk pembahasan kriptografi sudah pernah saya posting di artikel


Sekarang mari kita bahas Steganografi

Pengertian Steganografi
Steganografi berasal dari bahasa Yunani; Steganos yang berarti pesan tersembunyi. Dari akar kata ini pengertian Steganografi dapat dipahami sebagai ilmu dan seni menyembunyikan informasi dengan cara menyisipkan suatu pesan ke dalam pesan lainnya. 

Di dalam dunia digital, steganografi dapat dilakukan misal dengan menyisipkan suatu text ke dalam image. Menyisipkan image kedalam file audio. Meyisipkan text ke dalam file video dan lain sebagainya. Dimana penyisipan pesan ini tidak mempengaruhi cover-object (Objek yang disisipi) secara kasat mata. Artinya bila dipandang dengan mata telanjang tidak akan ditemukan keanehan antara dua objek yang disisipi pesan. Namun bila dibedah dengan metode tertentu bisa ditemukan adanya pesan-pesan yang disimpan di dalam objek tersebut. Pembahasan lebih dalam akan dibahas di bagian metode steganografi.

Istilah-Istilah dalam Steganografi
Beberapa istilah di dalam ilmu steganografi antara lain:
  • Embedded Message (HiddenText)
    Embedded Message atau hiddentext atau pesan tersembunyi adalah pesan yang ingin disembunyikan kedalam Cover-Object. Dalam hal ini bisa jadi bentuknya adalah text, file dokumen atau gambar.
  • Cover-Object (Covertext)
    Cover-Object atau covertext atau text yang mengkover pesan tersembunyi adalah suatu objek yang digunakan sebagai wadah penyisipan pesan.
  • Stego-Object (stegotext)
    Stego-object adalah hasil dari steganografi tersebut yakni cover-object yang telah dimasukkan embedded message di dalamnya.
  • Stego-Key
    Stego key adalah kunci steganografi tersebut yang digunakan untuk meng-hidden embedded message atau mengekstraknya sehingga embedded message dapat dipisahkan dari cover-object.
Ringkasnya dapat dilihat di gambar berikut

Kriteria Steganografi yang Bagus
Beberapa point yang digunakan sebagai kriteria yang menunjukkan bagusnya hasil steganografi antara lain:
  1. Imperceptible
    Keberadaan pesan rahasia tidak dapat dipersepsi atau ditangkap oleh panca indera secara kasat mata. Artinya butuh penelitian, pengamatan dan pengungkapan lebih dalam agar dapat mengetahui apakah objek tersebut memiliki pesan rahasia di dalamnya atau tidak. Dan diperlukan penelitian lebih dalam lagi untuk mengungkap pesan rahasia di dalam objek tersebut.
  2. Fidelity
    Mutu Cover-Object tidak jauh berubah akibat embedded-object. Maksudnya adalah penampilan cover-object setelah disisipi embedded-object terkesan tidak berubah sehingga tidak menimbulkan kecurigaan adanya pesan yang tersembunyi di dalamnya. Penyisipan embedded-object ke dalam cover-object pada steganografi digital tentu akan menyebabkan perubahan bit-bit data di dalam cover-object sehingga biasanya object yang disembunyikan berukuran jauh lebih kecil dibanding cover objectnya.
  3. Recovery
    Data yang disembunyikan harus dapat diungkap kembali. Tentu saja jika data tersembunyi tersebut tidak dapat diungkap kembali maka metode steganografinya gagal. Perlu dicatat bahwa penerapan steganografi di ranah digital sangat rentan terhadap perubahan data. Pesan yang disembunyikan bisa saja hilang akibat kompresi file misal dari image berekstensi png diubah ke jpeg. Kompresi yang terjadi akan mengubah susunan bit-bit di dalam file sehingga embedded-object bisa saja rusak karenanya.

Metode Steganografi Digital
Beberapa metode steganografi yang umum digunakan diantaranya

  1. Least Significant Bit (LSB)
    Metode Steganografi ini tergolong mudah sebab hanya mengganti bit terakhir dengan data yang akan disembunyikan. Dasar dari metode ini adalah dengan menggunakan bilangan binner dimana Byte-Byte data dari suatu cover-object akan disisipi pesan rahasia. Seperti yang kita tahu, 1 Byte =  8 bit artinya dalam 1 Byte data tersimpan 8 digit bilangan biner. Apabila di digit akhir bilangan tersebut kita ganti menjadi pesan rahasia kita maka perubahan yang terjadi di cover-object tidak akan signifikan. Contohnya lihat pada gambar

    Jika diperhatikan di dalam gambar, bit-bit yang terakhir dari cover-object diubah sesuai dengan embedded message. Jadi jika pesan ingin dibaca, tinggal mengambil data dari embedded messagenya saja kemudian mengubahnya menjadi text atau file lainnya.

    Dalam hal ini tentu saja kita perlu mengubah cover object menjadi bilangan binner terlebih dahulu, kemudian mengubah embedded message menjadi biner juga baru kemudian dilakukan steganografi.

  2. Spread Spectrum
    Metode spread spectrum adalah metode yang mentransmisikan embedded-message menggunakan pseudo noise code yang terdiri dari 3 proses; (1) Pengambilan pesan dari matrix frekuensi, (2) demodulasi, dan (3) de spreading. Metode ini menjadikan embedded-message yang akan disisipkan disebar ke dalam noise yang memiliki pita frekuensi yang lebar.
  3. Algorithm and Transformation
    Teknik ini mengubah sinyal dari ranah spasial/waktu menjadi ranah frekuensi dengan menggunakan transformasi DCT (Discrete Cosine Transform), DFT (Discrete Fourier Transform), dan DWT (Discrete Wavelet Transform).  Penyisipan pesan pada teknik ini dilakukan pada koefisien transformasi.
  4. Redundant Pattern Encoding
    Teknik ini menggunakan lebih dari satu covered-object misal lebih dari satu gambar untuk menyembunyikan data. Teknik ini menekankan penyisipan pesan pada noise atau area-area yang tidak terlalu diperhatikan sehingga pesan yang disisipkan menjadi terbatas.

Penggunaan Steganografi
Di antara kegunaan steganografi adalah
  1. Watermarking
    Watermark adalah tanda khusus yang disisipkan kedalam gambar atau hasil karya sebagai keamanan dan perlindungan hak cipta. Watermark tersebut biasanya berisi data-data dari hasil karya yang disisipkan menggunakan teknik steganografi.
  2. Penyembunyian File Rahasia
    File-file penting dan sifatnya rahasia dapat disembunyikan dengan menggunakan teknik steganografi sehingga orang-orang tidak akan menyadari keberadaannya. Namun tujuan ini memiliki dua sisi; sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya tentu apabila file-file tersebut adalah rahasia negara, hal ini akan sangat bermanfaat untuk mencegah bocornya informasi melalui pencurian data. Sisi negatifnya tentu adalah penyembunyian barang bukti digital atas kejahatan yang dilakukan sehingga menghambat penyelidikan.
Referensi:

Anonim.Steganografi. https://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi. Diakses tanggal 19 Okt 2016 pukul 03:30 WIB

Chaeriah.ANALISA PERFORMANSI SPREAD SPECTRUM IMAGE STEGANOGRAPHY (SSIS) PADA KANAL MULTIPATH RAYLEIGH FADING.Diakses tanggal 19 Okt 2016 pukul 03:30 WIB

Langge, Adian. APLIKASI STEGANOGRAFI CITRA DENGAN FORMAT JPEG MENGGUNAKAN METODE SPREAD SPECTRUM PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID. http://adianlangge.blogspot.co.id/2015/08/aplikasi-steganografi-citra-dengan.html  .Diakses tanggal 19 Okt 2016 pukul 03:30 WIB

Munir, Rinaldi.  Bahan Kuliah Kriptografi IF5054. PPTX File
 
Nugraha, Ediansyah Fajar.2010.Meningkatkan Kapasistas Pesan yang disisipkan denganMetode Redundant Pattern Encoding.Makalah  UTS  I F3058 Kriptografi – Sem.  I I Tahun 2010/2011.Diakses tanggal 19 Okt 2016 pukul 03:30 WIB

Rakhman, Mauludy. Steganografi ( Pengertian, Sejarah Dan Kegunaan ) : LSB (Least Significant Bit) Steganography menggunakan MATLAB. http://mauludyrakhman.blog.amikom.me/2015/06/03/steganografi-teknik-menyembunyikan-pesan/. Diakses tanggal 19 Okt 2016 pukul 03:30 WIB




No comments:

Post a Comment