Prosedur Zero Check (Zero Calibration) Level Transmitter Jenis Differential Pressure

Sebelumnya saya perlu ingatkan kembali terlebih dahulu bahwa apa yang saya tulis di sini didasarkan oleh pengalaman kerja saya. Dan maksud saya membagi artikel ini adalah sebagai sharing ilmu sekaligus andai apa yang saya tulis ini salah, semoga memperbaiki apa yang selama ini saya punya.


Zero Check

Zero Check adalah istilah yang sering dipakai di tempat kerja saya untuk menyebut suatu prosedur men-simulasikan sebuah transmitter ke kondisi 0% pengukurannya tanpa membawa transmitter tersebut ke ruang kalibrasi. Istilah umumnya mungkin Zero Calibration. Prosedur Zero Check biasanya digunakan untuk meyakinkan indikasi penunjukkan transmitter telah tepat. Untuk jenis transmitter pneumatik, kadang range transmitter berubah pada sisi zeronya. Untuk itu perlu dilakukan prosedur zero check untuk meyakinkan bahwa penunjukkan transmitter sudah tepat atau belum. Atau pada tangki yang tidak memiliki sight glass sebagai indikator aktual fluida maka prosedur zero check dilakukan untuk memprediksi tinggi fluida dalam tangki selama spesific gravity dari fluida tidak berubah terlalu banyak.


Sebagai contoh, bila saya memiliki sebuah pressure transmitter (transmitter yang digunakan untuk mengukur tekanan suatu proses) dengan kondisi 0% pengukuran adalah ketika transmitter tidak terkena tekanan apapun,  maka prosedur zero check yang dilakukan adalah dengan melepas tubing tekanan yang terhubung ke transmitter dan membiarkan transmitter mendapat tekanan atmosfir saja. Setelah itu, ukur output dari transmitter apakah ia berada pada output minimumnya atau tidak. (misal: 3 psi untuk pneumatic atau 4 mA untuk jenis elektronik)

Ilustrasinya seperti di gambar berikut.


Zero Check Level Transmitter 
Prosedur zero check dapat diaplikasikan pada level transmitter salah satunya jenis Differential Pressure. Konsepnya sama dengan proses zero check pada pressure transmitter di atas yaitu dengan mengkondisikan transmitter pada level 0%. Apakah harus menurunkan level tangki hingga 0 %? tentu tidak. Prosedurnya adalah sebagai berikut.

Misalkan kita hendak melakukan zero check pada transmitter LT100 jenis differential pressure dengan pola instalasi seperti berikut.

LT100 adalah Level Transmitter yang berfungsi untuk mengukur fluida Ammonia Liquid di dalam tangki. Setelah dihitung, LT100 dipasang pada range 2200 s/d 1020 mmH2O. Untuk mencegah kebuntuan pada tubing line transmitter sekaligus menjaga sensing elemen transmitter dari Ammonia yang bersifat korosif, line transmitter diisi dengan glycol.  Untuk instalasinya dapat dilihat di gambar berikut:

 


Suatu ketika operator meragukan indikasi level transmitter dan meminta untuk meyakinkan level di dalam tangki. Untuk itu dilakukanlah prosedur zero check untuk LT 100 dengan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Persiapkan alat dan bahan terutama glycol karena dimungkinkan palsunya indikasi transmitter disebabkan oleh glycol di dalam tubing yang berkurang. 
  2. Mintalah safety permit atau izin bekerja di area tersebut kepada pihak yang berwenang.
  3. Offline kan transmitter dari kontrol yang mungkin terhubung dengannya. Biasanya level transmitter terhubung dengan level valve yang berfungsi sebagai pengatur masukan / keluaran fluida dari tangki sebagai reaksi dari nilai yang ditunjukan oleh transmitter.
  4. Catat terlebih dahulu berapa penunjukan transmitter sebelum melakukan prosedur Zero Check.
  5. Tutuplah Block Valve C dan D kemudian bukalah block valve A dan B secara perlahan hingga terbuka lebar. Berhati-hatilah pada tekanan proses.
  6. Cek Level Glycol yang ada di dalam line. Isi kembali hingga penuh.
  7. Cek penunjukkan transmitter, apakah output transmitter berada di sekitar 3psi untuk pneumatik atau 4 mA untuk elektronik. 
  8. Untuk jenis transmitter elektronik, cek juga apakah tekanan yang diterima transmitter sesuai dengan LRV pada range dengan menggunakan communicator device. Contohnya HART.
  9. Bila output yang dihasilkan sudah tepat, maka transmitter dalam kondisi bagus. Bila output yang dihasilkan jauh berbeda maka kemungkinan transmitter perlu diservis atau perlu diganti karena kemungkinan sensing elemen-nya bermasalah.

Transmitter yang berada pada kondisi zero check atau Zero Calibration bisa dilihat di gambar berikut ini.

 

Sekian semoga bermanfaat


6 comments:

  1. Terimakasih Mas Sidiq, saya sangat terbantu setelah membaca artikelm ini

    ReplyDelete
  2. Pressure Transmitter nya kira kira brand apa ya? apakah kalo berbeda brand nya ada prosedur tersendiri? terima kasih Mas Sidiq.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahu saya untuk transmitter jenis Differential Presure, brand apapun, secara konsep sama aja. Perbedaan mungkin di prosedur zeroingnya karena menu2nya mungkin berbeda.


      Kemudian yang perlu diperhatikan lagi mungkin di penggunaan fill fluidnya, terlepas dari brand apapun transmitternya. Fill fluid adalah cairan pengisi di tubing instalasi. Sebagian instalasi ada yg menggunakan air sebagai fill fluid, yang lain ada yg menggunakan glycol dsb.. Pastikan jika fill fluid berkurang, ia harus diisi kembali dg fill fluid bawaannya.

      DP transmitter jenis remote seal tidak boleh di drain fill fluidnya.

      Inti dari zero check level transmitter jenis diff press adalah mensimulasikan seolah2 tangki kosong tanpa mengosongkan tangki.

      Delete
  3. Untuk pengukuran ammonia seperti gambar d atas klo ada beda indikasi LG dan LT apa cukup dengan cek zero saja?
    Apa boleh d zero set lapangan?
    Mohon tutorial cara zero set tx di lapangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk Zero check transmitter di lapangan, kita perlu memastikan bahwa tidak terjadi masalah di proses yang diukur oleh transmitter.
      Dan kita juga perlu tahu LRV-URV trasmitter ini berapa dan bagaimana instalasinya.
      Dari instalasinya kita akan paham bagaimana melakukan simulasi zero level pada transmitter tanpa mengganggu level vessel.
      Ini pun jika memungkinkan untuk dilakukan.

      Setelah mensimulasi LT pada posisi Zero persen Level, kita perhatikan bagaimana hasil pengukuran transmitter

      Untuk transmitter pneumatik, maka kita baca outputnya, dan set ke 3 psi.
      Untuk transmitter elektronik, baca delta P dari transmitter tersebut dan bandingkan dengan LRV. Jika memang benar2 diperlukan maka kita lakukan rearrange.
      .
      Catatan:
      1. Pengubahan range transmitter tidak selamanya bisa dilakukan. Untuk beberapa instalasi dan kondisi, mengubah range level transmitter akan membahayakan proses. Apalagi di kondisi vesel/tanki yang tidak ada LT pembandingnya.

      2. Perlu dipahami bahwa LT dan LG memiliki perbedaan konsep dalam melakukan pengukuran. LG memantau level bedasarkan ketinggian permukaan air yang terbaca pada glass. Sedangkan LT jenis DP menggunakan prinsip tekanan hidrostatis yang sangat dipengaruhi oleh masa jenis zat. Oleh karenanya, memang sebaiknya transmitter di simulasikan dalam kondisi zero level untuk melakukan zero check. Baru kemudian diaktifkan untukl di laporkan bahwa memang seginilah bacaannya pada level tanki/vessel saat ini.

      Delete